Lampion Kardus
Hai hai sahabat blogger gimmana kabarnya...sehat semua kan...
lama ga ngepost juga rupanya si firul ini
ya selain banyak kerjaan di dunia nyata, dan berbagai masalah memaksaku harus memilih mana yang terpenting.
Kali ini aku akan berbagi sedikit syair puisi yang tercermin dari kisah ku...
oke tanpa berlama - lama ini dia LAMPION KARDUS...
LAMPION KARDUS
Malam itu aku ingat...
Dengan rintik hujan mengguyur raga
Ku datang padamu dengan membawa tiga buah benda yang ku janjikan waktu itu
Tanpa kaupun tahu.
Malam itu aku ingat...
Kau datang menyambutku dengan simpul senyum mu
Dengan keadaan biasa saja dan ada bekan pulir nasi di bibir mu.
Malam itu aku ingat...
Kita berbagi cerita masing - msing
Dengan selingan candaan ringan
Yang tercipta kala ruang tamupun senyap.
Aku masih ingat...
Saat kau tinggal masuk kedalam rumah
Aku pun mengeluarkan tiga buah benda yang kubawa
Ku letakkan di atas meja ruang tamu untuk menyambutmu saat kau kembali.
Aku pun masih ingat...
Saat kulihat kejut diwajahmu kala kau melihat tiga buah benda yang ku janjikan padamu ada dalam pandanganmu waktu itu
Dengan segera terlukis senyum manis dibibir mu
"Terima Kasih", dengan senyum indah mu ku dengar kau berucap.
Aku masih ingat pula...
Sebelum kepulanganku, kau usap lembut wajahku dengan penuh kasih
Setidaknya itu yang kurasakan kala itu
Sekali lagi kau berucap "Terima Kasih", dengan kembali kau lemparkan senyum itu.
Tahukah kamu...?
Malam itu aku bahagia
Setidaknya dengan sebuah kesederhanaan, aku memiliki malam yang indah bersamamu.
Terima Kasih untukmu
My Little Angel...
#firul
Rasa Yang ...?
Rasanya sudah tak ada kata lagi yang bisa terucap untuk kisah ini. Kisah yang selalu sama terasa setiap kali ku pijakkan memori ini. Tak habis pikir dan tak bisa ku mengerti alur pikirmu. Setiap kali ku coba mengerti semakin jauh rasanya jawaban itu. Ingin rasanya lepas sejenak namun tak bisa. Setiap kali raga ini letih namun keyakinan selalu menguatkan tentang apa yang sedang ku daki. Bila saja kau tahu rasa ini, mungkin aku takkan sedalam ini larut dalam kehidupan yang tak asli lagi terasa. Apa salahnya jika saja kau perhatikan langkah ini, langkah yang selalu tertuju pada sosokmu dan kaupun semakin membayang.
Selepas dari kegalauan hati ini, ingin rasanya tak percaya lagi. Tak percaya dengan semua kata-kata indah yang terucap tersimbol "cinta". What the meaning this word...?, dan aku tak pernah menemukan tanda jawab darinya. Hanya saja hati ini lelah dan luluh oleh rasa yang semakin mendekap paksa, memaksaku untuk terus menari dalam alunan nada menjerat. aku bahkan tak mengerti sedang apa rasaku dalam kehidupanmu, tersampaikan kah...? atau hanya lalu lalang dalam bayanganmu hanya karna tak mampu bertahan dengan sikap yang kau tandakan.
Semua hanya angan kurasa agar kau mau mengerti diri ini. aku tak yakin mampu dan aku tak yakin bisa, namun entah mengapa enggan rasanya meninggalkan. Kamu yang selalu ada dalam setiap langkah, setiap doa dan waktu yang ku jalani, tak pernah ingin tahu tentang apa yang ku lakukan untuk semuanya. "apakah begitu pentingnya dirimu dalam kelanjutan aksiku...?", sampai sekarangpun aku tak mampu meyakinkan jawabanku sendiri, tiada opsi yang tergambar dalam setiap tanyaku.
#firul
JEJAK PATAH HATI
Inilah kita yang begitu jauh dari langit
Tampak seluruh dunia dan bagaimana kisah ini akan berakhir
Melewati salju dan gunung lunak yang pernah kita daki
Kini kita telah menemukan cahaya yang akan menuntun kita hingga berakhir
Tampak seluruh dunia dan bagaimana kisah ini akan berakhir
Melewati salju dan gunung lunak yang pernah kita daki
Kini kita telah menemukan cahaya yang akan menuntun kita hingga berakhir
Melewati curahan hujan yang telah kita lewati jauh dan luas
Dan melewati kegelapan yang tergelap
Dan melewati kegelapan yang tergelap
Bintang di langit yang bersinar terang
Melewati matahari dan hujan musim dingin yang akan turun
Semua hidup kita yang telah kita nantikan demi sebuah tanda panggilan
Kita berjalan bergandengan di dalam mimpi dan waktu yang abadi
Bagaimana kita tahu ketika kita telah meninggalkan hidup ini?
Semua hidup kita yang telah kita nantikan demi sebuah tanda panggilan
Kita berjalan bergandengan di dalam mimpi dan waktu yang abadi
Bagaimana kita tahu ketika kita telah meninggalkan hidup ini?
Menatap hidup dengan mataku
Benci, Ketakutan, dan Luka
Ada perasaan yang terkubur di dalam ketika hati dalam kegagalan
Benci, Ketakutan, dan Luka
Ada perasaan yang terkubur di dalam ketika hati dalam kegagalan
Terbang jauh melewati Jalan Sunyi di masa lalu
Tutup mata kita untuk melihat cahaya di hari yang paling cerah
Dan kita akan kesepian ketika waktu tak bisa menyembuhkan
Dengan jejak hati yang terluka kini terbang bebas
Tutup mata kita untuk melihat cahaya di hari yang paling cerah
Dan kita akan kesepian ketika waktu tak bisa menyembuhkan
Dengan jejak hati yang terluka kini terbang bebas
Sekali lagi kita melewati jalan sunyi ini
Ada waktu yang kita sebrangi melalui hujan dan dingin
Kita tersesat di dalam kenangan yang telah kita lupakan
Bermimpi lagi, jeritan rasa sakit yang tiada akhir
Ada waktu yang kita sebrangi melalui hujan dan dingin
Kita tersesat di dalam kenangan yang telah kita lupakan
Bermimpi lagi, jeritan rasa sakit yang tiada akhir
Hidup dipenuhi dengan kekosongan
Rasa takut itu kembali lagi
Mencari keabadian yang tak dapat kau lihat
Tenggelamkan pikiranmu ke dalam rasa sakit
Godaan terakhir akan tersisa untukku
Ketika aku melihat air mata yang kau jatuhkan
Ketika aku mendengar kebohongan yang kau ucapkan
Ketika aku melihat ciptaanmu yang gagal di mataku
Apakah ini alasan atas semuanya?
Ketika aku melihat air mata yang kau jatuhkan
Ketika aku mendengar kebohongan yang kau ucapkan
Ketika aku melihat ciptaanmu yang gagal di mataku
Apakah ini alasan atas semuanya?
Ku tak tahu tentang semuanya
Semua terjadi tanpa jejak
Dan berlalu tanpa kata terucap
Dengan jejak hati yang terluka kini terbang bebas
Dengan jejak hati yang terluka kini terbang bebas
Sajak...#2
KU MASIH DI SINI
Ku terduduk
Sendiri disini
Menatap luas arah angin berlari
Ku menunggu
Datangnya kabar angin menari
Hadirmu disini
Saat sepi merayap menepi
Aku tahu
Aku hanyalah setumpuk ranting
Yang perlahan kering lapuk terurai musim
Aku sadar
Bukan apa apa bagimu disana
Bagai hembus angin lalu
Yang melewati arus waktu merambat
Namun aku disini
Masih disini
Persetan dengan gemuruh raguku
Masih disini
Menanti hari bahagia hadirmu disisi
Firul…_
Sajak...#1
W A K T U
Waktu…
Waktu ku
Waktu mu
Tak lagi
mampu
Menyatu…
Temukan
Sang waktu
Kita berdua…
Hanya satu
inginku
Hanya satu
pintaku
Dengarkanlah
kasih ku
Ku ingin
dekat mu
Bersama…
Habiskan
waktu
Mengertilah
sang waktu
Ku ingin
bersanding
Berdua…
Sebelum
waktu
Memisahkan…
Jarak kau
dan aku
Hanya satu
inginku
Hanya satu
pintaku
Inginku
jalani waktu bersamamu
Walau
sejenak dan sirna
Firul…_
TERUNTUK DIRIMU..._#5
Yang selalu hadir dalam langkah ini
Langkah yang selalu menuntunku dalam kesunyian
Tenggelamkan aku dalam lautan kerinduan
Jauh dalam dasar palung nestapa
Ingin ku katakana padamu wahai kasih
Suatu kata melukiskan resah ku
Suatu kata yang membekaskan rinduku
Suatu isyarat yang sunyi
Dapatkah kau mendengar kasih…?
Sanggupkah kau membacanya kasih…?
Mampukah kau memahami kasih…?
Setiap rindu yang tertimbun
Setiap kasih yang mengalir
Setiap rasa yang tergaris
Hanya padamu…
Tak tahu kemana perginya
Tak terlihat kemana lenyapnya
Bahkan tak terbekas jejaknya
Setiap kasih yang kau beri
Setiap rasa yang kau tuang
Setiap rindu yang kau sampaikan
Dulu…
Setiap detik selalu saja bayangmu
Setiap menit selalu tentangmu
Setiap jam selalu bekasmu
Dan setiap hari selalu dirimu
Dirimu yang selalu ku rindukan
Kehadiranmu yang selalu ku nantikan
Dalam singgasana kangenku
Mengertilah…
Pahamilah…
Resapilah…
Aku disini menginginkan hadirmu
Dalam jengkal kesunyian yang menyesatkan ku
Teruntuk dirimu…
Aku rindu…
End…_
Tenggelamkan aku dalam lautan kerinduan
Jauh dalam dasar palung nestapa
Ingin ku katakana padamu wahai kasih
Suatu kata melukiskan resah ku
Suatu kata yang membekaskan rinduku
Suatu isyarat yang sunyi
Dapatkah kau mendengar kasih…?
Sanggupkah kau membacanya kasih…?
Mampukah kau memahami kasih…?
Setiap rindu yang tertimbun
Setiap kasih yang mengalir
Setiap rasa yang tergaris
Hanya padamu…
Tak tahu kemana perginya
Tak terlihat kemana lenyapnya
Bahkan tak terbekas jejaknya
Setiap kasih yang kau beri
Setiap rasa yang kau tuang
Setiap rindu yang kau sampaikan
Dulu…
Setiap detik selalu saja bayangmu
Setiap menit selalu tentangmu
Setiap jam selalu bekasmu
Dan setiap hari selalu dirimu
Dirimu yang selalu ku rindukan
Kehadiranmu yang selalu ku nantikan
Dalam singgasana kangenku
Mengertilah…
Pahamilah…
Resapilah…
Aku disini menginginkan hadirmu
Dalam jengkal kesunyian yang menyesatkan ku
Teruntuk dirimu…
Aku rindu…
End…_
Langganan:
Postingan (Atom)